Kelompok 3
Makalah
Tempramental
Disusun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah : Psikologi Kepribadian
Dosen Pengampu : Dra. Laila
Maharani M.Pd
Disusun Oleh:
Aji
Yusuf :
1511080188
Ayundari : 1511080200
Mazaya
Nur Afifah R. : 1511080182
PROGRAM
STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI LAMPUNG
2016
Kata
Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang
Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Bandar Lampung, April 2016
Penyusun
Daftar
Isi
Kata Pengantar........................................................................................ i
Daftar Isi................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan
A. Pendahuluan....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Tempramental................................................................... 2
B. Jenis-jenis Tempramental.................................................................... 2
1.
Tipe Sangune............................................................................. 2
2.
Tipe Koleris................................................................................ 3
3.
Tipe Melankolis.......................................................................... 3
4.
Tipe Plegmatis............................................................................ 4
C. Cara Mengenal Tempramental
Individu............................................. 4
1.
Kelompok Sanguine................................................................... 4
2.
Kelompok Melankolis................................................................ 5
3.
kelompok Kolerik...................................................................... 5
4.
Kelompok Plegmatik ................................................................ 5
D. Kekurangan dan Kelebihan Tiap
Tempramental................................ 6
1.
Sanguinis.................................................................................... 6
2.
Koleris........................................................................................ 6
3.
Melankolis.................................................................................. 7
4.
Plegmatis.................................................................................... 8
E. Tempramental Dalam Pandangan
Islam............................................. 9
1.
Tingkat-tingkat Marah............................................................... 9
2.
Hukum-hukum Marah................................................................ 10
3.
Hakikat Marah........................................................................... 12
4.
Cara Mengatasi Tempramental / Emosi..................................... 13
BAB III Penutup
A. Kesimpulan......................................................................................... 17
Daftar Pustaka......................................................................................... 18
BAB
I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Tempramental atau banyak orang
menyebutnya sebagai amarah merupakan salah satu dari enam emosi dasar yang ada
di dalam diri manusia, yaitu meliputi sedih, marah, muak, kaget, takut namun
dalam hal ini di titik beratkan pada pembahasan marah atau emosi.
Tempramental dalam pandangan psikologi
dan agama berbeda sehingga perlu kita teliti dan kaji keduanya sebagai sarana penambah
wawasan serta pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa itu tempramental ?
2.
Bagaimana cara mengenal tempramental ?
3.
Bagaimana pandangan Islam terhadap tempramental ?
BAB
II
Pembahasan
A. Pengertian Tempramental
Menurut
Allport: “Temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi
individu, termasuk juga mudah-tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan
serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala
cara daripada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung
pada faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan”.
Menurut G.
Ewald: “Temperamen adalah
konstitusi psikis yang berhubungan dengan konstitusi jasmani.” Tempramen adalah
sifat-sifat jiwa yang sangat erat hubungannya dengan konstitusi tubuh. Yang
dimaksud konstitusi tubuh disini ialah keadaan jasmani seseorang yang terlihat
dalam hal-hal yang khas baginya, seperti keadaan darah, pekerjaan kelenjar,
pencernaan, pusat saraf, dan lain-lain. [1]
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) Tempramental adalah Dipengaruhi tempramen atau mudah sekali
terganggu.[2]
B. Jenis-jenis Tempramental
1. Tipe Sanguine
Sangunis merupakan tipe orang yang periang,
selalu menjadi pusat perhatian dan memiliki keinginan yang sangat besar untuk
berhubungan dengan banyak orang. Sanguinis selalu update dengan berita terbaru
dan selalu ingin berbagi pengalaman atau ketertarikan hidupnya dengan orang
lain.
Tipe ini biasanya sangat aktif dalam
jaringan sosial media seperti Facebook, Twitter, Instragram. Selain itu mereka
juga sangat senang untuk melakukan pengiriman informasi secara bersamaan.
Makanya pasti mereka memiliki banyak aplikasi chatting dan instant
messaging. Mereka juga sangat aktif dalam hal kirim mengirim surat
elektronik.
2. Tipe Koleris
Koleris adalah orang yang mempunyai
semangat tinggi, reaksi cepat, aktif, praktis, berkemauan keras dan senang
memimpin. Orang koleris senang menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas dan
tiap kegiatan yang mereka lakukan selalu memiliki tujuan yang pasti. Orang
koleris tidak akan menghabiskan waktu atau tenaga dengan percuma.
Makanya,
gadget mereka pun penuh dengan fasilitas yang mendukung tiap rencana mereka.
Dalam handphone ataupun perangkat elektronik orang koleris, berbagai aplikasi
office, pengeditan, dan penghitungan anggaran pasti tersedia. Gadget yang ada
akan digunakan semaksimal mungkin untuk membantunya mencapai sasaran yang sudah
ia tetapkan.
3. Tipe Melankolis
Melankolis sering dianggap sebagai
tipe pemurung, padahal merekalah yang paling kaya dibandingkan tipe-tipe lain.
Orang melankolis memiliki sifat analitis, rela berkorban, berbakat,
perfeksionis, dan sensitif secara emosi. Tipe ini yang memiliki jiwa seni paling
tinggi dan sangat pendai menilai karya seni.
Dalam menggunakan gadget, orang
melankolis senang menyimpan kenangan-kenangan yang menurut mereka berharga,
makanya tidak jarang mereka menyimpan tiap aktivitas ke dalam foto yang mungkin
diunggah ke akun-akun sosial yang mereka miliki. Aplikasi musik atau pengeditan
gambar pasti diinstal dalam gadget yang mereka punya sehingga dapat langsung
digunakan sewaktu-waktu mereka mendapatkan inspirasi.
4. Tipe Plegmatis
Ciri khas orang plegmatis adalah cuek.
Mereka dikenal memiliki temperamen yang dingin, lamban, santai dan stabil. Bagi
mereka hidup adalah pengalaman yang menyenangkan dan membahagiakan dan
cenderung tidak mau melibatkan diri dalam persoalan apapun. Makanya bagi orang
bertipe ini, privasi sangatlah penting.[3]
C. Cara Mengenal Tempramental Individu
1. Kelompok Sanguine
Individu dengan kepribadian seperti
ini biasanya akan terlihat menonjol di lingkungannya dengan sifat/cenderung ceria,
gembira, pandai bercerita, bahkan mudah akrab dengan orang lain, dan
sifat-sifat positif yang lainnya. Anak seperti ini akan mudah terlihat karena
selalu menjadi pusat perhatian dan banyak teman. Tetapi dari sisi negatif,
adakalahnya si anak tidak bisa membedakan situasi sekitarnya, ketika suasanya
memerlukan ketenangan, hening, atau khusuk, si anak malah berbuat yang lucu
sehingga suasanya jadi lain.
2. Kelompok Melankolis
Anak dengan temperamen melankolik
cenderung terlihat sebagai anak yang suka murung, sedih, sendu, berperasaan
halus, pendiam bahkan tidak menyukai suasana yang ramai. Ciri yang mudah
terlihat dari batita dengan temperamen seperti ini adalah sifat cengeng.
3. Kelompok Choleric / Koleris
Biasanya anak dengan temperamen ini
memiliki bakat memimpin, tangguh dan berkemauan keras sehingga
dia terlihat menonjol diantara teman-temannya karena dia energik, gesit, dan
tidak pernah diam. Tetapi adakalah dengan sifat ini, akan cenderung mengabaikan
perasaan orang lain, kurang bertenggang rasa dengan yang lain. Karena
temperamen ini lebih mengutamakan hasil yang ingin dia capai.
4. Kelompok Phelgmatic / Plegmatis
Tipe temperamen ini membuat anak
cenderung lambat mengerjakan dan menangkat sesuatu. Tingkah laku
anak terlihat seperti sangat santai, terkesan lambat, dan cenderung untuk
malas. Sehingga tahap perkembangannya pun terlihat lambat, hal itu terkait
dengan perkembangan sosio-emosional, motorik, intelektual, fisik, dan lainnya.
D. Kekurangan dan Kelebihan Tiap Tempramental
1. Sanguinis
Kelebihan:
·
Kepribadian yang menarik
·
Suka berbicara, suka bercerita
·
Mudah berteman, orangnya bersifat suppel, tidak jaim
alias mau bergaul sama siapa saja yang penting nyambung atau
asyik diajak bicara.
·
Memukau pendengar
·
Baik di panggung
·
Lugu dan polos, orangnya tidak banyak neko-neko atau
tampil dengan apa adanya, tidak terlalu banyak penambahan gaya yang bukan
menjadi karakteristiknya.
·
Antusias dan eksresif
o
Penuh rasa ingin tahu
o
Kekanak-kanakan
o
Suka relawan untuk tugas
o
Kreatif dan inovatif
Kelemahan:
·
Tidak disiplin
·
Emosi tidak stabil
·
Tidak produktif
·
Eksentris
·
Membesar-besarkan masalah
2. Koleris
Kelebihan:
·
Dilahirkan sebagai pemimpin
·
Sangat memerlukan perubahan
·
Berkemauan kuat dan tegas
·
Bisa menjalankan apa saja
·
Berorientasi tujuan
·
Mengorganisir degan baik
·
Mendelegasikan pekerjaan
·
Berkembang karena tantangan
·
Tidak terlalu perlu teman
·
Biasanya selalu benar
·
Unggul dalam keadaan darurat
Kelemahan:
·
Dominan
·
Ceroboh
·
Merasa puas diri
·
Pekerja keras (terlalu)
·
Pemarah
·
Sarkastis (kasar)
3. Melankolis
Kelebihan
:
·
Serius dan tekun
·
Berbakat dan kreatif
·
Sadar perincian
·
Tertib dan terorganisasi
·
Teratur dan rapi
·
Perfeksionis dan standar tinggi
·
Ekonomis
·
Perhatian dan belas kasihan yang mendalam
·
Mencari teman hidup yang ideal
Kelemahan :
·
Pemurung
·
Berpusat pada diri
·
Pembalas (pendendam)
·
Perasa
·
Sangat teoritis
·
Kurang bermasyarakat
·
Berfikiran negatif terhadap diri sendiri
4. Flegmatis (stabil)
Kelebihan
:
·
Rendah hati
·
Selalu santai
·
Diam, tenang dan terkendali
·
Sabar
·
Berbahagia menerima kehidupan
·
Punya kemampuan administrasi
·
Menengahi masalah
·
Mudah diajak bergaul
·
Punya banyak teman
·
Menjadi pendengar yang baik
Kelemahan :
·
Tidak punya motivasi
·
Tampaknya malas
·
Tidak tegas
·
Penakut suka khawatir [4]
E. Tempramental dalam pandangan Islam
1. Tingkat-tingkat marah
Seperti sudah dijelaskan pada bagian
sebelumnya bahwa setiap orang memiliki potensi atau sifat pemarah akan tetapi
berbeda-beda tingkatannya. Dalam makalah ini akan dijelaskan tiga tingkatan
marah yaitu:
a. Golongan Tafrith
Yaitu mereka yang tidak memiliki sifat marah. Apa saja
yang berlaku disekelilingnya maka dia tidak menunjukkan perasaan marah. Manusia
jenis ini sama sekali tidak memiliki sikap pembelaan terhadap kebenaran. Dia
tidak terasa tersinggung apabila agamanya diinjak-injak oleh musuh-musuh Islam.
Sedangkan Rasulullah SAW. yang terkenal dengan sikap tawaduk tetap marah
mempertahankan agama dengan menentang musuh-musuhnya sekiranya perlu. Golongan
jenis ini juga apabila terjadi perlanggaran terhadap kehormatan diri maupun
ahli keluarganya maka dia akan menghadapinya dengan sikap yang
lemah dan terlalu merendah diri. Jelas di sini sifat tafrith atau
langsung kehilangan sifat marah adalah tercela di sisi syara’.
b. Golongan Ifrath
Yaitu mereka yang tidak dapat mengawal perasaan marah
lalu bersikap berlebih-lebihan sehingga hilang pengawalan akal yang waras
terhadap dirinya. Golongan seperti ini akan berteriak dengan suara yang
kuat serta mengeluarkan kata-kata kasar lagi kesat. Ada kalanya sehingga
menyebabkan terjadinya pukul-memukul ataupun amukan yang dahsyat sehingga
terjadi pertumpahan darah.
Marah yang tidak dapat dikawal juga dapat membentuk
perasaan dendam, benci dan dengki sehingga mendorongnya untuk melakukan
pembalasan terhadap orang yang dimarahinya. Allah juga memuji mereka yang dapat
mengendalikan perasaan marah melalui firman-Nya dalam surah Ali-Imran: 133-134)
Artinya: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan
dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,.
(Yaitu) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang
yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan.
c. Golongan I’tidal
Yaitu golongan yang bersikap sederhana di antara
tafrith dan ifrath. Mereka tidak menghilangkan sikap marah secara total tetapi
hanya akan marah dalam situasi yang bersesuaian. Akal juga masih menguasai
dirinya dan mereka sentiasa mengikuti batasan-batasan yang telah
ditetapkan oleh syara’. Kemarahan yang tergolong dalam kategori terpuji
adalah kemarahan yang timbul hanya kerana menurut perintah Allah dan untuk
membela agama Islam serta umatnya. Oleh itu hendaklah kemarahan
yang ada dalam jiwa seorang muslim itu bertindak untuk menolak gangguan orang
lain terhadap kehormatan dirinya, keluarganya serta umat Islam keseluruhannya
dan menghukum mereka yang ingkar kepada perintah Allah. Di antara sifat Rasulullah SAW. ialah Baginda tidak menunjukkan kemarahan dan
melakukan pembalasan hanya kerana kepentingan peribadinya. Segala kemarahannya
adalah kerana mempertahankan hukum-hukum Allah.
2. Hukum-hukum Marah
a. Wajib
Ketika kita melihat perbuatan maksiat
atau dosa tepat dihadapan kita. Rasulullah SAW bersabda yang artinya;
“Apabila
kalian melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangan/kekuasaanya, apabila
tidak mampu, maka ubahlah dengan ucapan/lisan (nasihat), apabila tidak mampu,
maka ubahlah dengan hati. Dan yang terakhir, inilah wujud serendah-rendahnya
iman. (H. R. Muslim).
b. Sunnah
Contohnya adalah ketika Rasulullah SAW
marah pada sahabat yang memanjangkan bacaan surah pada saat shalat. Adapun kemarahan Rasulullah tersebut
bukan dalam hal yang maksiat, karena dimaksudkan jika seorang imam dalam shalat
memanjangkan bacaan suratnya tapi tidak disukai oleh makmumnya maka akan
menjadi haram (bacaan panjang tersebut).
c. Mubah
Mubah hukumnya boleh juga dilakukan.
Dalilnya adalah seperti yang pernah terjadi pada Abu Bakar RA ketika suatu
ketika beliau marah pada anaknya karena kebetulan tamu yang datang ke rumah
belum diberik makan padahal tamu tersebut sengaja menunggu Abu Bakar datang
dulu baru makan. Abu Bakar marah akrena anaknya, Abdurrahman, sempat
bersembunyi karena takut dimarahi.
d. Makruh
Merupakan perbuatan yang apabila kita
lakukan tidak berdosa, namun jika ditinggalkan akan mendapat pahala. Contohnya;
ketika Sa’ad bertanya pada Rasulullah perihal seumpama ada lelaki yang berzina
dengan istrinya, maka ia akan membunuh lelaki itu sebelum mendatangkan empat
orang saksi. Marahnya Sa’ad ini adalah makruh karena ucapannya barusan hanyalah
pengandaian.
e. Haram
Adalah kemarahan yang disertai dengan
caci maki, hinaan, dan kata-kata yang keji.
3. Hakikat
Marah
·
Marah yang Terpuji
; Dilakukan untuk membela diri, agama, kehormatan, atau menolong orang
yang didzalimi.
·
Marah yang Tercela
; Merupakan marah yang dilakukan atas dasar balas dendam atau keegoisan
diri sendiri. Marah yang tidak untuk menegakkan kebenaran atau marah yang
diiringi dengan perbuatan tercela lainnya.[5]
4. Cara mengatasi Tempramental atau Emosi
Salah
satu senjata setan untuk membinasakan manusia adalah marah. Dengan cara ini,
setan bisa dengan sangat mudah mengendalikan manusia. Karena marah, orang bisa
dengan mudah mengucapkan kalimat kekafiran, menggugat takdir, ngomong jorok,
mencaci habis, bahkan sampai kalimat carai yang membubarkan rumah tangganya.
Karena marah pula, manusia bisa merusak semua yang ada di sekitarnya.
Agar
kita tidak terjerumus ke dalam dosa yang lebih besar, ada beberapa cara
mengendalikan emosi yang diajarkan dalam Al-Quran dan Sunah.
a. Membaca
Ta’awudz
Dari sahabat Sulaiman bin Surd, beliau
menceritakan, “Suatu hari saya duduk bersama Rasulullah. Ketika itu ada dua
orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya
memuncak. Kemudian Rasulullah bersabda, ‘Sungguh saya mengetahui ada satu
kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca
ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang’. (HR.
Bukhari dan Muslim).
b. Diam
dan Jaga Lisan
Bawaan orang marah adalah berbicara
tanpa aturan. Sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka
Allah. Karena itulah, diam merupakan cara mujarab untuk menghindari timbulnya
dosa yang lebih besar.
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda,
“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan
lighairih).
Ucapan kekafiran, celaan berlebihan,
mengumpat takdir, dst., bisa saja dicatat oleh Allah sebagai tabungan dosa bagi
ini. Rasulullah mengingatkan, “Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu
kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya
ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
c. Mengambil
Posisi Lebih Rendah
Kecenderungan orang marah adalah ingin
selalu lebih tinggi, dan lebih tinggi. Semakin dituruti, dia semakin ingin
lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarahnya
sepuasnya.
Karena itulah, Rasulullah memberikan
saran sebaliknya. Agar marah ini diredam dengan mengambil posisi yang lebih
rendah dan lebih rendah. Dari Abu Dzar, Rasulullah menasehatkan, “Apabila
kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan
itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi
tidur.” (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh
Syuaib Al-Arnauth).
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam
Musnadnya, dari Abul Aswad Ad-Duali, beliau menceritakan kejadian yang dialami
Abu Dzar,
“Suatu
hari Abu Dzar mengisi ember beliau. Tiba-tiba datang beberapa orang yang ingin
mengerjai Abu Dzar. ‘Siapa diantara kalian yang berani mendatangi Abu Dzar dan
mengambil beberapa helai rambutnya?’ tanya salah seorang diantara mereka.
‘Saya,’ Jawab kawannya.
Majulah orang ini, mendekati Abu Dzar
yang ketika itu berada di dekat embernya, dan menjitak kepala Abu Dzar untuk
mendapatkan rambutnya. Ketika itu Abu Dzar sedang berdiri. Beliaupun langsung
duduk kemudian tidur. Melihat itu, orang banyak keheranan. ‘Wahai Abu Dzar,
mengapa kamu duduk, kemudian tidur?’ tanya mereka keheranan.
Abu
Dzar kemudian menyampaikan hadis di atas.” Subhanallah…
Mengapa
duduk dan tidur? Al-Khithabi menjelaskan, “Orang yang berdiri, mudah untuk
bergerak dan memukul, orang yang duduk, lebih sulit untuk bergerak dan memukul,
sementara orang yang tidur, tidak mungkin akan memukul. Seperti ini apa yang
disampaikan Rasulullah. Perintah beliau untuk duduk, agar orang yang sedang dalam
posisi berdiri atau duduk tidak segera melakukan tindakan pelampiasan marahnya,
yang bisa jadi menyebabkan dia menyesali perbuatannya setelah itu. (Ma’alim
As-Sunan, 4/108)
4. Ingatlah
Hadis Ini Ketika Marah
Dari Muadz bin Anas Al-Juhani,
Rasulullah bersabda, “Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu
meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari
kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki.”
(HR. Abu Daud, Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani)
Subhanallah, Siapa yang tidak bangga
ketika dia dipanggil oleh Allah di hadapan semua makhluk pada hari kiamat,
untuk menerima balasan yang besar? Semua manusia dan jin menyaksikan orang ini,
maju di hadapan mereka untuk menerima pahala yang besar dari Allah. Pahala ini
Allah berikan kepada orang yang hanya sebatas menahan emosi dan tidak
melampiaskan marahnya. Bisa kita bayangkan, betapa besar pahalanya, ketika yang
dia lakukan tidak hanya menahan emosi, tapi juga memaafkan kesalahan orang
tersebut dan bahwa membalasnya dengan kebaikan.
5. Segera
Berwudhu atau Mandi
Marah dari setan dan setan terbuat
dari api. Padamkan dengan air yang dingin. Terdapat hadis dari Urwah As-Sa’di,
yang mengatakan, “Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari
api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia
berwudhu.” (HR. Ahmad 17985 dan Abu Daud 4784).[6]
BAB
III
Penutup
A. Kesimpulan
Temperamen
adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga
mudah-tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya
bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara
daripada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada
faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan.
Jenis Tempramental itu ada empat :
1. Tipe Sanguine
2. Tipe Koleris
3. Tipe Melankolis
4. Tipe Plegmatis
Hukum-hukum Marah menurut islam ada
lima :
a. Wajib
b. Sunnah
c. Mubah
d. Makruh
e. Haram
Marah pada hakikatnya ada dua macam :
·
Marah yang Terpuji
; Dilakukan untuk membela diri, agama, kehormatan, atau menolong orang
yang didzalimi.
·
Marah yang Tercela
; Merupakan marah yang dilakukan atas dasar balas dendam atau keegoisan
diri sendiri. Marah yang tidak untuk menegakkan kebenaran atau marah yang
diiringi dengan perbuatan tercela lainnya
Daftar
Pustaka
Buku
:
-
Internet
:
·
Muhazir Gandra, http://kopite-geografi.blogspot.co.id/2013/05/sikap-sifat-temperamen-watak-dan.html
(Selasa 12.04.2016 11:02 am)
·
http://kbbi.web.id/temperamental
(Selasa 12.04.2016 13:03 am)
·
Geminang, http://gemintang.com/primbon-ramalan-nasib-jodoh-masa-depan/4-jenis-temperamen-dan-ekspresinya-saat-menggunakan-gadget/
(Selasa 12.04.2016 13:10 am )
·
Character Building, https://tugascb.wordpress.com/kepribadian-watak-temperamen/
(Selasa 12.04.2016 13:39 am)
·
Dalami Islam, http://dalamislam.com/dasar-islam/sifat-marah-dalam-islam
(Selasa 12.04.2016 14:13 pm)
·
Imron Fauji, https://mahluktermulia.wordpress.com/2013/10/25/5-cara-rasulullah-mengendalikan-emosi/
(Selasa 12.04.2016 15:04 pm)
[1] Muhazir
Gandra, http://kopite-geografi.blogspot.co.id/2013/05/sikap-sifat-temperamen-watak-dan.html
[3] Geminang, http://gemintang.com/primbon-ramalan-nasib-jodoh-masa-depan/4-jenis-temperamen-dan-ekspresinya-saat-menggunakan-gadget/
[6] Imron
Fauji, https://mahluktermulia.wordpress.com/2013/10/25/5-cara-rasulullah-mengendalikan-emosi/