Selasa, 12 April 2016

Makalah Tempramental


Kelompok 3
Makalah Tempramental

Disusun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah     : Psikologi Kepribadian
Dosen Pengampu                                                         : Dra. Laila Maharani M.Pd


Disusun Oleh:
Abdul Azis                             : 1511080184
Aji Yusuf                               : 1511080188
Ayundari                                : 1511080200
Mazaya Nur Afifah R.           : 1511080182

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LAMPUNG
2016


Kata Pengantar

          Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

          Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

          Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
   
          Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bandar Lampung,  April 2016


Penyusun







Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................          i
Daftar Isi.................................................................................................          ii

BAB I Pendahuluan
A. Pendahuluan.......................................................................................          1
B. Rumusan Masalah...............................................................................          1

BAB II Pembahasan
A. Pengertian Tempramental...................................................................          2

B. Jenis-jenis Tempramental....................................................................          2
1. Tipe Sangune.............................................................................          2
2. Tipe Koleris................................................................................          3
3. Tipe Melankolis..........................................................................          3
4. Tipe Plegmatis............................................................................          4

C. Cara Mengenal Tempramental Individu.............................................          4
1. Kelompok Sanguine...................................................................          4
2. Kelompok Melankolis................................................................          5
3. kelompok Kolerik......................................................................          5
4. Kelompok Plegmatik ................................................................          5

D. Kekurangan dan Kelebihan Tiap Tempramental................................          6
1. Sanguinis....................................................................................          6
2. Koleris........................................................................................          6
3. Melankolis..................................................................................          7
4. Plegmatis....................................................................................          8



E. Tempramental Dalam Pandangan Islam.............................................          9
1. Tingkat-tingkat Marah...............................................................          9
2. Hukum-hukum Marah................................................................          10
3. Hakikat Marah...........................................................................          12
4. Cara Mengatasi Tempramental / Emosi.....................................          13

BAB III Penutup
A. Kesimpulan.........................................................................................          17

Daftar Pustaka.........................................................................................          18

BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

          Tempramental atau banyak orang menyebutnya sebagai amarah merupakan salah satu dari enam emosi dasar yang ada di dalam diri manusia, yaitu meliputi sedih, marah, muak, kaget, takut namun dalam hal ini di titik beratkan pada pembahasan marah atau emosi.

          Tempramental dalam pandangan psikologi dan agama berbeda sehingga perlu kita teliti dan kaji keduanya sebagai sarana penambah wawasan serta pengetahuan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu tempramental ?
2. Bagaimana cara mengenal tempramental ?
3. Bagaimana pandangan Islam terhadap tempramental ?













BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Tempramental

          Menurut Allport: “Temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah-tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan”.

          Menurut G. Ewald: Temperamen adalah konstitusi psikis yang berhubungan dengan konstitusi jasmani.” Tempramen adalah sifat-sifat jiwa yang sangat erat hubungannya dengan konstitusi tubuh. Yang dimaksud konstitusi tubuh disini ialah keadaan jasmani seseorang yang terlihat dalam hal-hal yang khas baginya, seperti keadaan darah, pekerjaan kelenjar, pencernaan, pusat saraf, dan lain-lain. [1]

            Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Tempramental adalah Dipengaruhi tempramen atau mudah sekali terganggu.[2]

B. Jenis-jenis Tempramental

1.       Tipe Sanguine

          Sangunis merupakan tipe orang yang periang, selalu menjadi pusat perhatian dan memiliki keinginan yang sangat besar untuk berhubungan dengan banyak orang. Sanguinis selalu update dengan berita terbaru dan selalu ingin berbagi pengalaman atau ketertarikan hidupnya dengan orang lain.

          Tipe ini biasanya sangat aktif dalam jaringan sosial media seperti Facebook, Twitter, Instragram. Selain itu mereka juga sangat senang untuk melakukan pengiriman informasi secara bersamaan. Makanya pasti mereka memiliki banyak aplikasi chatting dan instant messaging. Mereka juga sangat aktif dalam hal kirim mengirim surat elektronik.

2.       Tipe Koleris

          Koleris adalah orang yang mempunyai semangat tinggi, reaksi cepat, aktif, praktis, berkemauan keras dan senang memimpin. Orang koleris senang menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas dan tiap kegiatan yang mereka lakukan selalu memiliki tujuan yang pasti. Orang koleris tidak akan menghabiskan waktu atau tenaga dengan percuma.

Makanya, gadget mereka pun penuh dengan fasilitas yang mendukung tiap rencana mereka. Dalam handphone ataupun perangkat elektronik orang koleris, berbagai aplikasi office, pengeditan, dan penghitungan anggaran pasti tersedia. Gadget yang ada akan digunakan semaksimal mungkin untuk membantunya mencapai sasaran yang sudah ia tetapkan.

3.       Tipe Melankolis

          Melankolis sering dianggap sebagai tipe pemurung, padahal merekalah yang paling kaya dibandingkan tipe-tipe lain. Orang melankolis memiliki sifat analitis, rela berkorban, berbakat, perfeksionis, dan sensitif secara emosi. Tipe ini yang memiliki jiwa seni paling tinggi dan sangat pendai menilai karya seni.

          Dalam menggunakan gadget, orang melankolis senang menyimpan kenangan-kenangan yang menurut mereka berharga, makanya tidak jarang mereka menyimpan tiap aktivitas ke dalam foto yang mungkin diunggah ke akun-akun sosial yang mereka miliki. Aplikasi musik atau pengeditan gambar pasti diinstal dalam gadget yang mereka punya sehingga dapat langsung digunakan sewaktu-waktu mereka mendapatkan inspirasi.

4.       Tipe Plegmatis

          Ciri khas orang plegmatis adalah cuek. Mereka dikenal memiliki temperamen yang dingin, lamban, santai dan stabil. Bagi mereka hidup adalah pengalaman yang menyenangkan dan membahagiakan dan cenderung tidak mau melibatkan diri dalam persoalan apapun. Makanya bagi orang bertipe ini, privasi sangatlah penting.[3]

C.      Cara Mengenal Tempramental Individu

1.       Kelompok Sanguine

          Individu dengan kepribadian seperti ini biasanya akan terlihat menonjol di lingkungannya dengan sifat/cenderung ceria, gembira, pandai bercerita, bahkan mudah akrab dengan orang lain, dan sifat-sifat positif yang lainnya. Anak seperti ini akan mudah terlihat karena selalu menjadi pusat perhatian dan banyak teman. Tetapi dari sisi negatif, adakalahnya si anak tidak bisa membedakan situasi sekitarnya, ketika suasanya memerlukan ketenangan, hening, atau khusuk, si anak malah berbuat yang lucu sehingga suasanya jadi lain.



2.       Kelompok Melankolis

          Anak dengan temperamen melankolik cenderung terlihat sebagai anak yang suka murung, sedih, sendu, berperasaan halus, pendiam bahkan tidak menyukai suasana yang ramai. Ciri yang mudah terlihat dari batita dengan temperamen seperti ini adalah sifat cengeng.

3.       Kelompok Choleric / Koleris

          Biasanya anak dengan temperamen ini memiliki bakat memimpin, tangguh dan berkemauan keras sehingga dia terlihat menonjol diantara teman-temannya karena dia energik, gesit, dan tidak pernah diam. Tetapi adakalah dengan sifat ini, akan cenderung mengabaikan perasaan orang lain, kurang bertenggang rasa dengan yang lain. Karena temperamen ini lebih mengutamakan hasil yang ingin dia capai.

4.       Kelompok Phelgmatic / Plegmatis

          Tipe temperamen ini membuat anak cenderung lambat mengerjakan dan menangkat sesuatu. Tingkah laku anak terlihat seperti sangat santai, terkesan lambat, dan cenderung untuk malas. Sehingga tahap perkembangannya pun terlihat lambat, hal itu terkait dengan perkembangan sosio-emosional, motorik, intelektual, fisik, dan lainnya.









D.      Kekurangan dan Kelebihan Tiap Tempramental

1.       Sanguinis
          Kelebihan:
·         Kepribadian yang menarik
·         Suka berbicara, suka bercerita
·         Mudah berteman, orangnya bersifat suppel, tidak jaim alias    mau bergaul sama siapa saja yang penting nyambung atau asyik diajak bicara.
·         Memukau pendengar
·         Baik di panggung
·         Lugu dan polos, orangnya tidak banyak neko-neko atau tampil dengan apa adanya, tidak terlalu banyak penambahan gaya yang bukan menjadi karakteristiknya.
·         Antusias dan eksresif
o    Penuh rasa ingin tahu
o    Kekanak-kanakan
o    Suka relawan untuk tugas
o    Kreatif dan inovatif

Kelemahan:
·         Tidak disiplin
·         Emosi tidak stabil
·         Tidak produktif
·         Eksentris
·         Membesar-besarkan masalah

2.       Koleris
          Kelebihan:
·         Dilahirkan sebagai pemimpin
·         Sangat memerlukan perubahan
·         Berkemauan kuat dan tegas
·         Bisa menjalankan apa saja
·         Berorientasi tujuan
·         Mengorganisir degan baik
·         Mendelegasikan pekerjaan
·         Berkembang karena  tantangan
·         Tidak terlalu perlu teman
·         Biasanya selalu benar
·         Unggul dalam keadaan darurat

Kelemahan:
·         Dominan
·         Ceroboh
·         Merasa puas diri
·         Pekerja keras (terlalu)
·         Pemarah
·         Sarkastis (kasar)

3.       Melankolis
          Kelebihan :
·         Serius dan tekun
·         Berbakat dan kreatif
·         Sadar  perincian
·         Tertib dan terorganisasi
·         Teratur dan rapi
·         Perfeksionis dan standar tinggi
·         Ekonomis
·         Perhatian dan belas kasihan yang mendalam
·         Mencari teman hidup yang ideal
Kelemahan :
·         Pemurung
·         Berpusat pada diri
·         Pembalas (pendendam)
·         Perasa
·         Sangat teoritis
·         Kurang bermasyarakat
·         Berfikiran negatif terhadap diri sendiri

4.       Flegmatis (stabil)
          Kelebihan :
·         Rendah hati
·         Selalu santai
·         Diam, tenang dan terkendali
·         Sabar
·         Berbahagia menerima kehidupan
·         Punya kemampuan administrasi
·         Menengahi masalah
·         Mudah diajak bergaul
·         Punya banyak teman
·         Menjadi pendengar yang baik

Kelemahan :
·         Tidak punya motivasi
·         Tampaknya malas
·         Tidak tegas
·         Penakut suka khawatir [4]








E.      Tempramental dalam pandangan Islam

1.       Tingkat-tingkat marah

          Seperti sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa setiap orang memiliki potensi atau sifat pemarah akan tetapi berbeda-beda tingkatannya. Dalam makalah ini akan dijelaskan tiga tingkatan marah yaitu:

a.       Golongan Tafrith

         Yaitu mereka yang tidak memiliki sifat marah. Apa saja yang berlaku disekelilingnya maka dia tidak menunjukkan perasaan marah. Manusia jenis ini sama sekali tidak memiliki sikap pembelaan terhadap kebenaran. Dia tidak terasa tersinggung apabila agamanya diinjak-injak oleh musuh-musuh Islam. Sedangkan Rasulullah SAW. yang terkenal dengan sikap tawaduk tetap marah mempertahankan agama dengan menentang musuh-musuhnya sekiranya perlu. Golongan jenis ini juga apabila terjadi perlanggaran terhadap kehormatan diri maupun ahli keluarganya maka dia akan menghadapinya dengan sikap yang lemah  dan terlalu merendah diri. Jelas di sini sifat tafrith atau langsung kehilangan sifat marah adalah tercela di sisi syara’.

b.       Golongan  Ifrath

         Yaitu mereka yang tidak dapat mengawal perasaan marah lalu bersikap berlebih-lebihan sehingga hilang pengawalan akal yang waras terhadap dirinya. Golongan seperti ini akan berteriak dengan suara yang kuat serta mengeluarkan kata-kata kasar lagi kesat. Ada kalanya sehingga menyebabkan terjadinya pukul-memukul ataupun amukan yang dahsyat sehingga terjadi pertumpahan darah.

         Marah yang tidak dapat dikawal juga dapat membentuk perasaan dendam, benci dan dengki sehingga mendorongnya untuk melakukan pembalasan terhadap orang yang dimarahinya. Allah juga memuji mereka yang dapat mengendalikan perasaan marah melalui firman-Nya dalam surah Ali-Imran: 133-134)
Artinya: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,. (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

c.       Golongan I’tidal

         Yaitu golongan yang bersikap sederhana di antara tafrith dan ifrath. Mereka tidak menghilangkan sikap marah secara total tetapi hanya akan marah dalam situasi yang bersesuaian. Akal juga masih menguasai dirinya dan mereka sentiasa mengikuti batasan-batasan yang telah ditetapkan oleh syara’. Kemarahan yang tergolong dalam kategori terpuji adalah kemarahan yang timbul hanya kerana menurut perintah Allah dan untuk membela agama Islam serta umatnya. Oleh itu hendaklah kemarahan yang ada dalam jiwa seorang muslim itu bertindak untuk menolak gangguan orang lain terhadap kehormatan dirinya, keluarganya serta umat Islam keseluruhannya dan menghukum mereka yang ingkar kepada perintah Allah. Di antara sifat Rasulullah SAW. ialah Baginda tidak menunjukkan kemarahan dan melakukan pembalasan hanya kerana kepentingan peribadinya. Segala kemarahannya adalah kerana mempertahankan hukum-hukum Allah.



2.       Hukum-hukum Marah

a.       Wajib

          Ketika kita melihat perbuatan maksiat atau dosa tepat dihadapan kita. Rasulullah SAW bersabda yang artinya;
Apabila kalian melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangan/kekuasaanya, apabila tidak mampu, maka ubahlah dengan ucapan/lisan (nasihat), apabila tidak mampu, maka ubahlah dengan hati. Dan yang terakhir, inilah wujud serendah-rendahnya iman. (H. R. Muslim).

b.       Sunnah 

          Contohnya adalah ketika Rasulullah SAW marah pada sahabat yang memanjangkan bacaan surah pada saat shalat. Adapun kemarahan Rasulullah tersebut bukan dalam hal yang maksiat, karena dimaksudkan jika seorang imam dalam shalat memanjangkan bacaan suratnya tapi tidak disukai oleh makmumnya maka akan menjadi haram (bacaan panjang tersebut).

c.       Mubah

          Mubah hukumnya boleh juga dilakukan. Dalilnya adalah seperti yang pernah terjadi pada Abu Bakar RA ketika suatu ketika beliau marah pada anaknya karena kebetulan tamu yang datang ke rumah belum diberik makan padahal tamu tersebut sengaja menunggu Abu Bakar datang dulu baru makan. Abu Bakar marah akrena anaknya, Abdurrahman, sempat bersembunyi karena takut dimarahi.




d.      Makruh

          Merupakan perbuatan yang apabila kita lakukan tidak berdosa, namun jika ditinggalkan akan mendapat pahala. Contohnya; ketika Sa’ad bertanya pada Rasulullah perihal seumpama ada lelaki yang berzina dengan istrinya, maka ia akan membunuh lelaki itu sebelum mendatangkan empat orang saksi. Marahnya Sa’ad ini adalah makruh karena ucapannya barusan hanyalah pengandaian.

e.       Haram

          Adalah kemarahan yang disertai dengan caci maki, hinaan, dan kata-kata yang keji.

3.       Hakikat Marah

·         Marah yang Terpuji ; Dilakukan untuk membela diri, agama, kehormatan, atau menolong orang yang didzalimi.
·         Marah yang Tercela ; Merupakan marah yang dilakukan atas dasar balas dendam atau keegoisan diri sendiri. Marah yang tidak untuk menegakkan kebenaran atau marah yang diiringi dengan perbuatan tercela lainnya.[5]








4.       Cara mengatasi Tempramental atau Emosi

          Salah satu senjata setan untuk membinasakan manusia adalah marah. Dengan cara ini, setan bisa dengan sangat mudah mengendalikan manusia. Karena marah, orang bisa dengan mudah mengucapkan kalimat kekafiran, menggugat takdir, ngomong jorok, mencaci habis, bahkan sampai kalimat carai yang membubarkan rumah tangganya. Karena marah pula, manusia bisa merusak semua yang ada di sekitarnya.

          Agar kita tidak terjerumus ke dalam dosa yang lebih besar, ada beberapa cara mengendalikan emosi yang diajarkan dalam Al-Quran dan Sunah.

a.       Membaca Ta’awudz

          Dari sahabat Sulaiman bin Surd, beliau menceritakan, “Suatu hari saya duduk bersama Rasulullah. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah bersabda, ‘Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang’. (HR. Bukhari dan Muslim).

b.       Diam dan Jaga Lisan

          Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan. Sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka Allah. Karena itulah, diam merupakan cara mujarab untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar.

          Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, “Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).
          Ucapan kekafiran, celaan berlebihan, mengumpat takdir, dst., bisa saja dicatat oleh Allah sebagai tabungan dosa bagi ini. Rasulullah mengingatkan, “Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

c.       Mengambil Posisi Lebih Rendah

          Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi, dan lebih tinggi. Semakin dituruti, dia semakin ingin lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarahnya sepuasnya.

          Karena itulah, Rasulullah memberikan saran sebaliknya. Agar marah ini diredam dengan mengambil posisi yang lebih rendah dan lebih rendah. Dari Abu Dzar, Rasulullah menasehatkan, “Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.” (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).

          Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya, dari Abul Aswad Ad-Duali, beliau menceritakan kejadian yang dialami Abu Dzar,
“Suatu hari Abu Dzar mengisi ember beliau. Tiba-tiba datang beberapa orang yang ingin mengerjai Abu Dzar. ‘Siapa diantara kalian yang berani mendatangi Abu Dzar dan mengambil beberapa helai rambutnya?’ tanya salah seorang diantara mereka. ‘Saya,’ Jawab kawannya.

          Majulah orang ini, mendekati Abu Dzar yang ketika itu berada di dekat embernya, dan menjitak kepala Abu Dzar untuk mendapatkan rambutnya. Ketika itu Abu Dzar sedang berdiri. Beliaupun langsung duduk kemudian tidur. Melihat itu, orang banyak keheranan. ‘Wahai Abu Dzar, mengapa kamu duduk, kemudian tidur?’ tanya mereka keheranan.
Abu Dzar kemudian menyampaikan hadis di atas.” Subhanallah…
Mengapa duduk dan tidur? Al-Khithabi menjelaskan, “Orang yang berdiri, mudah untuk bergerak dan memukul, orang yang duduk, lebih sulit untuk bergerak dan memukul, sementara orang yang tidur, tidak mungkin akan memukul. Seperti ini apa yang disampaikan Rasulullah. Perintah beliau untuk duduk, agar orang yang sedang dalam posisi berdiri atau duduk tidak segera melakukan tindakan pelampiasan marahnya, yang bisa jadi menyebabkan dia menyesali perbuatannya setelah itu. (Ma’alim As-Sunan, 4/108)

4.       Ingatlah Hadis Ini Ketika Marah

          Dari Muadz bin Anas Al-Juhani, Rasulullah bersabda, “Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki.” (HR. Abu Daud, Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani)

          Subhanallah, Siapa yang tidak bangga ketika dia dipanggil oleh Allah di hadapan semua makhluk pada hari kiamat, untuk menerima balasan yang besar? Semua manusia dan jin menyaksikan orang ini, maju di hadapan mereka untuk menerima pahala yang besar dari Allah. Pahala ini Allah berikan kepada orang yang hanya sebatas menahan emosi dan tidak melampiaskan marahnya. Bisa kita bayangkan, betapa besar pahalanya, ketika yang dia lakukan tidak hanya menahan emosi, tapi juga memaafkan kesalahan orang tersebut dan bahwa membalasnya dengan kebaikan.






5.       Segera Berwudhu atau Mandi

          Marah dari setan dan setan terbuat dari api. Padamkan dengan air yang dingin. Terdapat hadis dari Urwah As-Sa’di, yang mengatakan, “Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu.” (HR. Ahmad 17985 dan Abu Daud 4784).[6]























BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

          Temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah-tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan.

          Jenis Tempramental itu ada empat :
1.       Tipe Sanguine
2.       Tipe Koleris
3.       Tipe Melankolis
4.       Tipe Plegmatis

          Hukum-hukum Marah menurut islam ada lima :
a.       Wajib
b.       Sunnah 
c.       Mubah
d.      Makruh
e.       Haram

          Marah pada hakikatnya ada dua macam :
·                Marah yang Terpuji ; Dilakukan untuk membela diri, agama, kehormatan, atau menolong orang yang didzalimi.
·                Marah yang Tercela ; Merupakan marah yang dilakukan atas dasar balas dendam atau keegoisan diri sendiri. Marah yang tidak untuk menegakkan kebenaran atau marah yang diiringi dengan perbuatan tercela lainnya

Daftar Pustaka
Buku :
-

Internet :
·         Muhazir Gandra, http://kopite-geografi.blogspot.co.id/2013/05/sikap-sifat-temperamen-watak-dan.html (Selasa 12.04.2016 11:02 am)
·         http://kbbi.web.id/temperamental (Selasa 12.04.2016 13:03 am)
·         Character Building, https://tugascb.wordpress.com/kepribadian-watak-temperamen/ (Selasa 12.04.2016 13:39 am)
·         Dalami Islam, http://dalamislam.com/dasar-islam/sifat-marah-dalam-islam (Selasa 12.04.2016 14:13 pm)
·         Imron Fauji, https://mahluktermulia.wordpress.com/2013/10/25/5-cara-rasulullah-mengendalikan-emosi/ (Selasa 12.04.2016 15:04 pm)



[1] Muhazir Gandra, http://kopite-geografi.blogspot.co.id/2013/05/sikap-sifat-temperamen-watak-dan.html
[2] http://kbbi.web.id/temperamental
[3] Geminang, http://gemintang.com/primbon-ramalan-nasib-jodoh-masa-depan/4-jenis-temperamen-dan-ekspresinya-saat-menggunakan-gadget/
[4] Character Building, https://tugascb.wordpress.com/kepribadian-watak-temperamen/
[5] Dalami Islam, http://dalamislam.com/dasar-islam/sifat-marah-dalam-islam
[6] Imron Fauji, https://mahluktermulia.wordpress.com/2013/10/25/5-cara-rasulullah-mengendalikan-emosi/